Varietas Eugenioides, Kopi Unik dan Langka 'Emak' dari Arabica
Bagi penikmat kopi, kata Arabica, Robusta, Ekselsa atau bahkan liberika mungkin sudah tidak asing di telinga. Namun pernahkah mendengar kata Eugenioides?.
Eugenioides merupakan salah satu varietas kopi juga loh, nama ilmiahnya Coffea Eugenioides. Varietas ini juga bukan varietas baru loh, karena disebut-sebut eugenioides merupakan induk dari arabica. Namun, kenapa kita jarang mendengarnya? wajar saja karena varietas kopi yang satu ini sangat langka.
Coffea Eugenioides sempat tidak dilirik atau ditinggalkan oleh para petani kopi. Eugenioides baru kembali tenar dalam beberapa dekade terakhir, lewat kerja keras dari Finca Inmaculada, kelompok petani di Kolombia. Lewat upaya yang dilakukan oleh perkebunan yang dimiliki oleh keluarga Holguin, dan sebelumnya Camilo Marizalde, kopi eugenioides bangkit kembali.
Baca juga:
Belajar Menaikkan Nilai Uang dari Kopi Gunung Betung
Kampoeng Durian, Tempat Wisata Keluarga Sekaligus Memuaskan Rindu terhadap Durian
Pada tahun 2021, kopi Eugenioides menyerbu panggung kopi dunia ketika digunakan dalam Kejuaraan Barista Dunia oleh tidak kurang dari tiga juara nasional dan Juara Barista Dunia 2021 Diego Campo Kolombia. Campos menggambarkan kopi pesaingnya, yang ditanam di rumahnya di Kolombia, sebagai "salah satu kopi paling mengejutkan dan menarik yang pernah dirasakanya".
Kopi Eugenioides dikatakan memiliki kandungan kafein yang lebih rendah secara alamia dari arabica. Eugenioides juga mempunyai karakteristik rasa yang sangat unik. Pada dasarnya manis (mungkin karena kurang adanya kepahitan dari kafein), kopi Eugenioides sering dikatakan memiliki note rasa yang unik, fungky dan tidak biasa seperti wijen, marshmallow panggang, lemon dan susu sereal.
Baca juga:
Ada Pohon Kopi Liberika Langka di Gunung Lawu
Perusahaan Kopi Terbesar Tunisia Tertarik Impor Kopi Indonesia
Secara fisik, pohon kopi eugenioides punya tampilan daun dan ceri buah yang lebih kecil dari arabica. Kopi eugenioides berasal dari Afrika Timur, diketahui kopi ini tumbuh di Rwanda, Tanzania, Uganda, Kenya dan Republik Demokratik Kongo. Namun, kini pertanian Finca Inmaculada di Kolombia Barat menjadi pertanian terbesar yang memproduksi kopi ini, dan ditanam pada ketinggian 1900-2000 mdpl.
Kopi eugenioides termasuk kopi langka, karena produksi dalam satu pohonnya lebih rendah dari arabica. Selain itu, dikatakan perlunya perawatan khusus untuk varietas ini. Hal ini menyebabkan harga kopi eugenioides menjadi mahal. Apakah kopi ini akan booming seperti geisha? mungkin saja, terlebih saat ini tren peminum kopi sangat menyukai karakter rasa baru.
Sumber: Sprudge.com