Home > Video Viral

Somasi Warseno Slenk, Ketika Alhamdulillah Diplesetkan untuk Pelacuran

Kata-kata mulia alhamdulillah dipelesetkan usai wayang mirip ustadz Khalid melakukan prostitusi.
Kata alhamdulillah digunakan sehabis aksi pelacuran di pertunjukkan wayang mirip Ustadz Khalid Basalamah.  (Sumber: tangkapan layar youtube)
Kata alhamdulillah digunakan sehabis aksi pelacuran di pertunjukkan wayang mirip Ustadz Khalid Basalamah. (Sumber: tangkapan layar youtube)

JAKARTA — Pementasan wayang kulit yang diprakarsai Ki Warseno telah memunculkan polemik dan protes. Bahkan memunculkan somasi dari Komunitas Pecinta Wayang Kulit Anti Penghinaan Kebudayaan Indonesia (KOMPAK ANTI PKI).

Polemik itu tidak saja disebabkan karena adanya sosok wayang yang mirip dengan Ustadz Khalid Basalamah, yang kemudian tidak hanya dihajar oleh Baladewa dan dalang yang hadir di acara itu. Polemik juga muncul karena ada 'ucapan-ucapan baik' di dalam Islam, yang justru diucapkan saat sosok wayang mirip Ustadz Khalid Basalamah 'mau dan setelah’ ngelonte (berzina dengan perempuan bayaran).

Hal inilah yang kemudian dipersoalkan salah satunya oleh Dr Muhammad Taufiq SH MA. Ucapan yang bagus dalam Islam seperti alhamdulillah, dalam pertunjukan wayang Warseno Slenk dipakai dalam pelacuran. “Pasar Kembang itu daerah pelacuran (di Yogyakarta),” kata Taufiq.

Pementasan wayang itu, menurut Taufiq juga mengandung unsur personifikasi ke ras Arab. Dijelaskannya, dalam pementasan ada kata-kata yang menjadi ciri Arab, seperti membayar pakai mata uang Real.

Baca Juga:

Warseno Slank Disomasi, Kata Assunah Rasul Bisa Membuatnya Masuk Penjara

Ustadz Basalamah Dijadiin Wayang, Ustadz Derry: Ini Sudah Kelewatan

Keajaiban Kopi dari 11 Gunung di Jawa Barat

Ini Isi Cerita Dalam Pementasan Wayang yang Melecehkan Ustadz Khalid Basalamah

Lalu habis bersetubuh tokoh wayang mirip Ustadz Basalamah mengucap alhamdulillah alhamdulillah.. “Meski tidak menyebut Ustad Khalid Basalamah, jelas tertuju pada UKB,” ungkapnya.

Selain itu ada juga ucapan dalang yang menyebut ‘sunah’ dengan ‘Asunah’. “Bukan dipotong A-sunah. Kalau dipotong saya masih bisa menerima, tapi (disebut) Asunah, asu-nya didahulukan,” kata Taufiq.dalam diskusi Perspektif#01.

Taufiq meminta masalah ini diproses secara hukum agar tidak memunculkan konflik horisontal. “Memplesetkan ucapan-ucapan baik seperti alhamdulillah, astaqfirullah, habis dari tempat pelacuran,” papar Taufiq.

Taufiq juga menjelaksan kalau dia dan teman-temannya akan mengirimkan somasi ke Warseno Slenk, supaya mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Berikut video bagian-bagian pentas wayang yang bermaslaah tersebut:

× Image