Barista-Barista Muda Suguhkan Kopi untuk Tamu G-20
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pertemuan G-20 sektor finasial pada 16 Februari 2022, menjadi ajang bagi para barista-barista muda Indonesia untuk unjuk kebolehan. Mereka akan diberikan kesempatan menyajikan kopi Indonesia kepada para delegasi dan tamu undangan.
Salah satu barista yang digandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk menyajikan kopi, Yoshua Tanu mengatakan, apa yang dialaminya sangat keren. “Ini sangat keren. Kita sebagai pemain kopi berkesempatan melayani delegasi dari kopi-kopi terbaik dari Indonesia, dan mereka bisa merasakan seperti apa nikmat dan enaknya kopi dari Indonesia. Pada event G-20, kita sajikan kopi Bali Kintamani, Aceh Gayo, dan Toraja Kalosi,” kata .
Baca Juga:
Dalang Warsen Disomasi, Ini yang Bisa Membuatnya Masuk Penjara
Kopi Hawai, Kopi dari Tanah Amerika Serikat
Kenapa kandungan Kafein Robusta Lebih Tinggi dari Arabica?
Kedai Kopi jadi Tempatnya Para Pemberontak
Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso Bondan, mengatakan para barista muda ini adalah mereka yang sudah mendapat pengakuan internasional.
Kopi dan kain dipilih sebagai hal yang ditampilkan oleh LPEI sebagai diplomasi dan komoditas yang diangkat potensi bisnis selama pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral anggota G-20 dan negara-negara mitra.
Adapun alasan memilih kain dan kopi karena dua produk ini potensinya masih besar untuk dikenalkan ke negara lain. Dikatakannya, saat ini, produksi kopi Indonesia sudah menjadi bagian dari bisnis dan industri kopi dunia. "Apalagi, kita termasuk negara produsen kopi terbesar selain Brazil, Kolombia, dan Vietnam,” kata Rijani.
Berdasarkan kajian Indonesia Eximbank Institute, kata Rijani, nilai ekspor kopi Indonesia pada 2022 sebesar Rp 14 triliun. Dan saat ini pasar kopi masih sangat luas.