Kopi telah menjadi minuman yang sangat disukai oleh masyarakat di dunia sejak lama. Seiring perkembangan jaman, metode menyeduh kopi pun terus berkembang. Perkembangan teknik menyeduh kopi itu dipengaruhi oleh sejumlah hal, mulai dari teknologi hingga pencarian akan kenikmatan-kenikmatan beragam jenis kopi oleh masyarakat yang terus berubah.

Bahkan, mungkin kita perlu melupakan sebuah pepatah legendari dari Turki yang berbunyi "Coffee should be black as hell, strong as death and sweet as love" yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih kopi yang baik itu harus hitam, pekat dan manis. Pepatah itu mungkin tepat untuk masa lampau, tetapi kini rasanya kurang tepat karena ada banyak metode dalam menyeduh kopi.

Dan tak jarang, kopi hasil seduhan berwarna tak ubahnya teh alias kecoklatan dan tidak hitam pekat. Serta kini banyak orang yang justru menghindari gula sebagai pemanis saat menikmati kopi. bukan hanya itu saja, belasan tahun lalu, mungkin tidak pernah terpikir menyeduh kopi dengan air dingin. Namun, kini teknik dan metode menyeduh kopi dengan air suhu ruangan atau bahkan dingin banyak digemari penikmat kopi.

Perbedaan teknik yang digunakan dalam menyeduh kopi, membuat rasa hasil seduhan pun beragam. Seperti disinggung di atas, kini penikmat kopi semakin bebas dalam menentukan hasil seduhan kopi mereka yang sesuai selera. Nah, guys, berikut adalah metode-metode menyeduh kopi dari yang paling sederhana hingga menggunakan alat-alat seduh.

Infusi

Metode menyeduh kopi ini boleh dikatakan yang paling sederhana bahkan mungkin paling tua. Boleh dikatakan hampir seluruh penikmat kopi pasti pernah menggunakan metode ini. Metode infusi juga dikenal dengan nama immerson. Metode ini mengekstraksi kopi dengan cara meredamnya. Di Indonesia metode ini dikenal dengan nama kopi tubruk. Yups, pasti semua pernah membuat kopi tubruk kan.

Meski metode kopi tubruk terkesan simple, sederhana atau mungkin dianggap ketinggalan jaman, tapi jangan salah justru metode ini yang paling bisa menghasilkan rasa kopi secara jujur. Dan ingat, metode ini juga digunakan untuk para ahli untuk cupping dalam menentukan mana kopi terbaik loh. Secara umum dari karakteristik rasa yang didapat dari metode ini akan cenderung lebih strong dengan karakter body yang jelas.

Beberapa alat seduh modern yang menggunakan metode immerson diantaranya adalah frenchpress, clever dripper atau Hario Switch hingga Aeropress.

Perkolasi

Metode perkolasi merupakan metode mengekstrasi kopi yang kini tengah naik daun. Kawan-kawan pastinya sudah akrab dengan kata pour over jika mampir ke kedai-kedai atau coffee shop bukan? yups, pour over merupakan metode perkolasi dalam mengekstrasi kopi.

Secara umum, perkolasi merupakan metode membuat larutan dengan cara mengalirkan pelarut melewati zat-zat yang akan dilarutkan. Dalam hal menyeduh berarti menuangkan air di atas bubuk kopi, tanpa melalui perendaman. Hasil seduhan dengan metode perkolasi bisa beragam tergantung alat-alat seduh apa yang digunakan. Saat ini, sudah banyak alat-alat seduh dipasaran yang bisa digunakan untuk metode perkolasi.

Tetapi umumnya alat-alat seduh itu dibagi berdasarkan filter apa yang digunakan seperti V60 yang digunakan Hario, Kono hingga origami dripper. Kemudian ada juga filter flat bottom dan wave, dimana dripper yang paling terkenal adalah Kalita. Serta Chemex yang punya bentuk unik dan artistik. Melalui metode ini, penikmat kopi bisa memilih seperti apa hasil seduhan mereka, apakah itu kopi dengan body yang tebal atau dengan tingkat keasaman yang tinggi.

Dekoksi

Secara umum dekoksi merupakan metode membuat larutan dengan cara memasukan zat terlalut ke dalam pelarut yang disertai dengan kenaikan suhu. Sekilas metode ini mirip dengan infusi ya. Namun dalam dekoksi yang menjadi pembeda adalah kenaikan suhu, sementara di metode infusi suhu tidak mengalami kenaikan justru cenderung akan turun.

Alat seduh yang menggunakan metode ini adalah Cezve untuk membuat Turkish Coffee. Alat seduh lainnya yang menggunakan metode ini adalah Mokapot serta Syphon. Hasil seduhan dengan menggunakan metode ini umumnya mirip-mirip dengan metode infusi, namun lebih bersih.

Pressing/ espreso

Umumnya metode ini masuk dalam kelompok perkolasi. Namun, saya memasukan cara ini sebagai metode seduh sendiri untuk membedakan dengan teknik pour over, karena kunci dalam mengekstrasi disini adalah tergantung pada besar tekanan. Metode ini menghasilkan espreso yang kini menjadi bahan utama untuk membuat racikan kopi-kopi kekinian.

Espresso berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau "cepat" karena dibuat untuk disajikan dengan segera kepada pelanggan. Secara teknis, espreso diperoleh ketika 45 ml air disemburkan melewati 7 sampai 9 gr kopi bubuk pada temperatur 90 °C dengan tekanan 9 atmosfer.